Rabu, 03 Agustus 2011

Rangkuman Eksekutif Tentang Lele Holic










BAB I
Tentang Lele Holic
Lele Holic Resto merupakan rumah makan yang menyuguhkan beraneka masakan olahan lele. Latar belakang bisnis ini adalah pandangan masyarakat terhadap lele yang merupakan makanan kelas 2. Dengan adanya rumah makan ini, kami ingin mengubah pandangan masyarakat akan keberadaan lele sebagai makanan yang pantas dimakan oleh masyarakat kalangan menengah ke atas. Menu spesial kami adalah Lele Bakar Raksasa Saus Tiram. Dengan bobot 1 ekor 8 ons, banyak orang beranggapan bahwa lele berukuran besar dagingnya terasa hambar, tidak padat dan mudah hancur. Namun, kami mengolah lele berukuran besar tersebut menjadi makanan yang lezat.
Target pasar kami adalah masyarakat kelas menengah ke atas karena kami menyajikan dengan harga tertentu. Bisnis ini sangat mungkin direalisasi karena melimpahnya bahan baku. Berlokasi di jalan Kaliurang Km 5, Yogyakarta. Kami memilih lokasi tersebut karena pasar kami adalah dari kalangan mahasiswa hingga keluarga, kami memilih lokasi yang strategis dan mudah di akses oleh konsumen, luas tempat usaha adalah 15 x 10 m dengan biaya sewa per tahun sebesar Rp. 24.000.000,00. Lokasi pemasok lele juga tidak terlalu jauh dari lokasi tempat usaha sehingga dapat lebih menyingkat waktu saat proses pengadaan bahan baku berupa lele konsumsi. Pemasok kami beralamatkan di Mlati, Sleman dengan kesepakatan harga lele per kg-nya adalah Rp. 9.000,00. Dalam survey kami terhadap 5 warung makan lele di Yogyakarta, mereka membutuhkan rata-rata 50 kg lele per harinya. Untuk biaya bahan baku kami dalam sebulan menargetkan sebesar Rp. 9.202.000,00. Permintaan konsumen melonjak saat hari raya baik Natal maupun Idul Fitri. Untuk mengatasi lonjakan permintaan, kami juga bekerjasama dengan 4 pemasok lain yang salah satunya ada di kabupaten Kulon Progo.
Juru masak kami adalah seorang ibu rumah tangga yang terampil dalam bidang memasak. Dengan gaji yang kami berikan sebesar Rp. 700.000,00 per  bulan, dengan harapan kehidupan ekonomi beliau bisa tercukupi dan juga tidak merugikan usaha kami. Tugas beliau adalah memilih bumbu atau berbelanja sendiri, karena yang mengerti seluk beluk hidangan adalah beliau sendiri. Juga memastikan bahwa hidangan yang dimasak sudah layak konsumsi dan tentu saja dengan rasa yang konsisten. Sehingga kualitas masakan di rumah makan kami dapat terjaga. Kemudian untuk proses awal, kami hanya membutuhkan tiga orang pegawai di rumah makan kami dengan gaji Rp. 450.000,00 per bulan. Tugas mereka adalah melayani konsumen yang datang dan memastikan bahwa area rumah makan tetap bersih. Rumah makan kami buka jam 11.00 - 21.00, setelah jam kerja selesai, pegawai kami membersihkan area rumah makan dan memastikan letak alat-alat makan tersusun rapi seperti semula. Dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit, kami memastikan bahwa mereka mampu bekerja secara efisien, sehingga kami bisa menekan biaya operasional dan biaya tenaga kerja tambahan dapat ditiadakan.